Kursus Bahasa Jepang di Lister ā Di antara unsur-unsur kebudayaan China yang diadaptasi, yang paling berpengaruh membuka lembaran baru pada kesusastraan Jepang adalah tulisan kanji. Berkat adanya tulisan kanji, orang Jepang mulai dapat menulis kesusastraannya. Selanjutnya tulisan kanji dikembangkan menjadi hiragana dan katakana. Huruf kanji yaitu huruf yang melambangkan suatu konsep. Ada yang berdiri sendiri, ada juga yang harus digabung dengan huruf kanji yang lain. Ada pula yang diikuti dengan huruf hiragana untuk menunjukkan suatu kata. Huruf kanji berasal dari aksara China yang jumlahnya cukup banyak. Belajar huruf kanji memang tidak mudah, tetapi mempelajari sejarah di balik huruf-huruf kanji berikut ini bisa menambah wawasan sekaligus mengurangi kejenuhan belajar hurufnya, lho! Sejarah Kanji Jepang Jepang sebenarnya tidak mempunyai alfabet asli dalam bahasa mereka. Pada abad ke-5 M, mayoritas masyarakat Jepang masih buta huruf. Seorang cendekiawan China bernama Wani disebut-sebut sebagai sosok yang berjasa memperkenalkan sistem penulisan kepada masyarakat Jepang. Ia membawa pengetahuan aksara China melalui Semenanjung Korea. Awalnya kemampuan menulis hanya dikuasai kalangan bangsawan. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang dari berbagai kalangan mampu baca-tulis. Aksara China lalu mulai digunakan untuk bahasa Jepang. Namun sebenarnya tata bahasa Jepang sama sekali tidak mirip dengan tata bahasa Mandarin, tetapi lebih dekat dengan tata bahasa Korea. Sistem tulisan baru lalu dikembangkan, yakni kanbun. Sistem ini menggunakan karakter China yang diberi tanda kana agar dapat mengikuti aturan tata bahasa Jepang. Hal ini mempermudah orang Jepang membaca aksara tersebut. Walaupun begitu, sistem kana tidak cukup. Ada banyak kata dalam bahasa Jepang yang tidak memiliki padanan dalam aksara China. Sistem baru dibuat, yakni manyogana. Sistem ini adalah cikal-bakal huruf hiragana. Awalnya huruf ini digunakan oleh kalangan perempuan saja. Huruf tersebut dirasa masih cukup rumit, sehingga disederhanakan lagi. Hiragana dipakai jika kanji sudah terlalu banyak digunakan. Hal ini dilakukan untuk menghindari tulisan menjadi terlalu jenuh dengan kanji. Selain itu, muncul huruf katakana yang digunakan untuk menulis kata-kata serapan bahasa asing. Saat ini ditetapkan ada 2136 karakter kanji yang perlu dikuasai untuk penggunaan sehari-hari. On-yomi dan Kun-yomi Meskipun menggunakan karakter yang berakar dari aksara China, pengucapannya dalam bahasa Jepang berbeda. Dengan begitu, kanji dapat dibaca dengan dua cara. On-yomi adalah cara baca dalam bahasa Mandarin, sedangkan kun-yomi adalah cara baca dalam bahasa Jepang. Kanji umumnya digunakan untuk menulis kata benda, kata sifat, kata keterangan, dan kata kerja. Namun kalimat bahasa Jepang tidak dapat ditulis sepenuhnya dalam kanji. Maka dari itu, dibutuhkan bantuan huruf hiragana dan katakana.
Aghniya Diwana Fikri, Diwana (2017) ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN CHINJUTSU NO FUKUSHI LEVEL CHUUJOKYUU DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG : Studi deskriptif terhadap mahasiswa semester 7 departemen pendidikan bahasa jepang upi tahun ajaran 2017/2018. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Seseorang yang sudah pernah melakukan perjalanan wisata ke Jepang, mungkin tidak asing lagi dengan huruf Jepang hiragana, katakana dan kanji. Selain memiliki budaya dan bangunan yang unik-unik ternyata Jepang juga memiliki keunikan lain dalam bidang tulis-menulis. Di Jepang, terdapat 3 huruf dalam bahasa Jepang dimana ketiga huruf ini digunakan sebagai patokan menulis. Dalam satu kalimat yang ditulis biasanya memuat 3 huruf Jepang artinya, Jepang menggunakan semua jenis huruf untuk dalam menulis. Kemudian banyak yang heran dengan sistem penulisan Jepang yang menggunakan tiga huruf dalam menulis. Untuk mengetahui alasan mengapa orang Jepang menggunakan tiga huruf sekaligus dalam menulis, simak ulasan berikut ini. Daftar Isi Huruf Jepang Simple, Hiragana Huruf Jepang Katakana Fungsi Huruf Katakana Pada Bahasa Jepang Huruf Kanji Huruf Jepang Simple, Hiragana Hiragana adalah huruf yang penulisannya paling mudah dan sederhana diantara jenis huruf Jepang lainnya. Huruf hiragana muncul pada abad ke-8 yang dibuat oleh para wanita Jepang sebagai alternatif melafalkan bahasa lisan mereka . Dengan penulisan hurufnya yang sederhana membuat tulisan yang menggunakan huruf hiragana mudah untuk dibaca dan dipahami oleh penduduk Jepang. Setelah banyak penduduk yang mengetahui mengenai huruf hiragana, maka huruf ini dijadikan sebagai perwakilan bunyi silabel. Lalu, mengapa dalam penulisan Jepang tidak menggunakan huruf hiragana saja? karena huruf hiragana tidak memiliki spasi pada setiap katanya. Hal inilah yang menjadi kekurangan huruf hiragana sehingga penggunaannya dibatasi dalam kalimat, hanya digunakan sebagai kata sambung*. Jika masih penasaran dan ingin mengetahui lebih huruf-huruf Jepang silakan baca juga Mempelajari Huruf Hiragana, Langkah Awal Fasih Berbahasa Jepang. Artikel Pilihan Huruf Jepang Katakana Huruf Jepang yang sering muncul dalam tulisan Jepang adalah huruf katakana. Katakana muncul dan berkembang sejak abad ke-9. Hiragana muncul pada zaman heihan awal yang dibawa oleh biksu-biksu agama budha yang sebagian hurufnya berasal dari pecahan bagian huruf kanji. Aksara Jepang katakana merupakan huruf asli dari Jepang seperti dengan hiragana. Huruf katakana adalah huruf yang paling sering muncul dalam penulisan bahasa Jepang. Aksara ini sering digunakan karena sudah banyak kata-kata serapan yang bermunculan dari luar Jepang. katakana juga digunakan dalam menulis istilah seperti nama orang asing,tempat dan benda. Istilah bahasa asing lainnya kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Jepang dengan menggunakan huruf katakana. Untuk lebih jelas nya silakan kalian baca juga Huruf Katakana Karakter Tulisan Dalam Bahasa Jepang. Fungsi Huruf Katakana Pada Bahasa Jepang Bagi yang ingin melanjutkan pendidikan ke negeri sakura Jepang wajib mengetahui katakana. Sebagai huruf Jepang yang sering digunakan, huruf katakana tentunya memiliki fungsi-fungsi dalam bahasa Jepang. Untuk itu, katakana sangat perlu diketahui cara-cara penulisan huruf dan cara bacanya bagi yang ingin melanjutkan studi ke disajikan fungsi dari huruf katakana. 1. Katakana Digunakan untuk Menulis Bahasa Serapan Asing Maksudnya, untuk mempermudah orang jepang dalam membaca kata serapan dari bahasa asing penulisannya diubah dalam bentuk huruf Jepang katakana. Meskipun ada banyak perbedaan terutama dalam hal penyebutannya, tapi dengan katakana dapat mempermudah orang Jepang untuk membaca kata serapan asing. Penggunaan huruf katakana pada bahasa Jepang misalnya seperti kata ākoochiā dalam katakana, namun dalam bahasa inggris ācoachā. Selain contoh tersebut, untuk lebih meyakinkan pembaca berikut contoh penulisan kata serapan asing menggunakan katakana. ādateā dalam bahasa inggris dan penulisan katakananya ādeetoā. āwoodā dalam bahasa inggris dan penulisan katakananya āuddoā. ācheckā dalam bahasa inggris dan penulisan katakananya ā cekkuā. ācookādalam bahasa inggris dan penulisan katakananya ākukkuā. 2. Huruf Katakana Dipakai dalam Menuliskan Onomatope Onomotope adalah kosakata yang digunakan untuk memperagakan suara atau bunyi-bunyian. Onomotope memiliki sifat yang unik yaitu menggunakan kata baku yang katanya sama dan tidak berbeda-beda. Jepang memiliki standar bahasa yang baku untuk bunyi onomatope yang menjadi pembeda dengan bahasa-bahasa lain di dunia. Dalam bahasa Jepang, penulisan onomatope tidak hanya menggunakan huruf katakana saja, tetapi juga menggunakan huruf hiragana. Bahkan dan penulisan onomatope lebih sering menggunakan huruf hiragana dibandingkan dengan huruf katakana. Hiragana banyak digunakan untuk onomatope karena tulisannya yang mudah dibaca. Contoh penulisan onomatope dalam bahasa Jepang katakana. Suara kambing= meeā¦mee Suara petir= goro goro Suara ayam= kokekokko Baca juga >> Onomatope Adalah Induk dari Kosakata Bahasa Jepang untuk Efek Suara yang Sering Kamu Lihat di Komik 3. Katakana Digunakan dalam Penulisan Nama Orang Asing dan Negara yang Tidak Menggunakan Huruf Kanji Fungsi huruf katakana yang berikutnya yaitu digunakan untuk menuliskan nama orang asing dan negara yang tidak menggunakan huruf kanji. Hal ini dilakukan untuk memudahkan orang Jepang dalam menyebutkan cara baca yang benar. Orang di Jepang ketika menyebutkan Negara Malaysia dengan ucapan āmareshiaā. Begitu juga dengan penyebutan nama orang asing dengan huruf katakana. Untuk menuliskan nama orang dalam bahasa Jepang, tidak hanya menggunakan huruf katakana. Sebagian orang Jepang menggunakan huruf romaji untuk menulis nama orang asing dan nama Negara yang tidak menggunakan huruf kanji. Penggunaan huruf kanji ditujukan untuk memudahkan orang asing yang sudah lama tinggal di Jepang agar lebih mudah berinteraksi dengan wisatawan asing. 4. Digunakan dalam Melakukan Penginputan Data Komputer. Huruf kanji yang kadang berbeda dengan huruf kanji lainnya membuat para pengguna teknologi di Jepang menjadi kebingungan. Maka dari itu huruf katakana digunakan sebagai huruf komputer untuk menginput data. Penggunaan katakana pada penginputan data dalam komputer memudahkan operator dan pembaca untuk memahaminya. Penggunaan huruf katakana sangat bermanfaat bagi operator komputer dan reader Jepang. Itulah pemaparan mengenai beberapa fungsi huruf katakana. Katakana adalah huruf yang paling mudah untuk dibaca dan dipahami serta penulisannya yang rapi. Hal ini menjadikan huruf katakana sebagai huruf yang paling umum digunakan di Jepang*. Huruf Kanji Huruf Kanji mulai dikenal di Jepang sejak adanya barang-barang impor dari Tionghoa sejak abad Ke-5 setelah masehi. Meskipun huruf kanji baru dikenal pada abad ke-5 SM, tetapi huruf kanji dipercaya sudah ada sejak abad ke-1. Munculnya huruf Jepang yakni huruf kanji pada abad ke-1 bersamaan dengan munculnya aksara Tionghoa dari Cina. Kalian pecinta Jepang pastinya ingin tahu kanji yang keren dan memiliki arti yang indah. Berikut beberapa kanji keren yang memiliki arti yang sangat indah ć»é
ļ¼mi āé
ā adalah kanji yang paling populer dari para pecinta Jepang. Kanji ini memiliki arti "Kekuatan misterius yang dapat merebut hati orang". ć»č¦ļ¼haļ¼ āč¦ā memiliki arti "menyatukan" dan "mengatur negara dengan kekuatan". ć»éŗļ¼rei "éŗā memiliki arti "Kecantikan yang murni dan bersinar". ć»čļ¼bu "čā memiliki arti asli yaitu "tarian tradisional yang indah dan lembut". ć»č½ļ¼gou "č½ā ini sering di pakai untuk nama orang. Kanji ini pun memiliki arti "suara menderu" atau "menggelegar". ć»ęļ¼ai "ę" memiliki arti "cinta". ć»é¾ļ¼ryu "é¾āini memiliki arti "naga". Kanji ini sering dipakai untuk nama laki-laki Jepang. Dalam bahasa Jepang kanji artinya aksara atau han yang penulisannya mendapat pengaruh dari Tionghoa. Pengucapan huruf kanji berbeda dengan huruf hiragana dan huruf katakana. Huruf kanji memiliki dua jenis pengucapan yaitu, onāyomi dan kunyomi. Cara pengucapan onyomi adalah cara pengucapan yang mengikuti cara Tionghoa. Sedangkan Kunyomi, cara pengucapannya mengikuti logat orang Jepang. Jepang memiliki tiga bahasa aksara dalam penulisannya, yaitu huruf hiragana, huruf katakana dan huruf kanji Setiap huruf memiliki fungsi-fungsi yang berbeda dalam penulisannya Negara Jepang menggunakan tiga bahasa aksara dalam menulis Huruf hiragana dan huruf katakana merupakan aksara asli dari Jepang, sedangkan kanji merupakan aksara yang mendapat pengaruh bangsa tionghoa. Pada dasarnya Jepang memang Negara yang memiliki beragam keunikan budaya,seni, bangunan bahkan dalam segi penulisannya. Tak heran jika Jepang menjadi salah satu tempat wisata favorit dunia karena beraneka ragam budaya dan seninya. Demikianlah ulasan mengenai huruf Jepang, semoga pembahasan kali ini dapat menambah wawasan mengenai aksara yang ada di Jepang. Baca juga Ingin Lancar Berbahasa Jepang? Ayo Belajar Bahasa Jepang dengan Mudah
Abjadkatakana memiliki kesulitan setingkat di atas hiragana. Tujuan pembuatan huruf ini adalah untuk mempermudah penulisan dalam aksara kanji dan digunakan untuk menuliskan kata serapan dari bahasa asing, nama orang asing, dan kata dalam bahasa Jepang yang memiliki sifat penegasan. Adapun jumlah huruf katakana adalah sebanyak 51. Kanji
NilaiJawabanSoal/Petunjuk ABJAD Aksara HURUF Aksara PRASEJARAH Zaman pra aksara NIRAKSARA Buta aksara, buta huruf TRANSLITERASI Alih aksara, alih huruf KOREA Bahasa yang menggunakan aksara Hangeul UMI Buta aksara, buta huruf, niraksara PALLAWA Aksara yang berasal dari India bagian selatan PETOGRAM Aksara kuno yang dituliskan pada batu LATIN Aksara yang biasa kita gunakan sehari-hari PETTOGRAM Aksara kuno yang dituliskan pada batu ANKH Simbol kehidupan dalam aksara Mesir Kuno KATAKANA Aksara Jepang untuk kata serapan bahasa asing FONEM Abece, abjad, aksara, alfabet, huruf, lambang bunyi BACA Kemampuan yang tidak dimiliki oleh para buta aksara GRAFEM Satuan unit terkecil sebagai pembeda dalam sebuah sistem aksara NEOLITIK Masa bercocok tanam pada masa pra aksara dikenal dengan istilah GRAFOLOGI 1 ilmu aksara, sistem tulisan; 2 ilmu rajah, suratan tangan AJI ... Saka kisah legenda Jawa yang juga menceritakan asal-usul aksara Jawa TRIBUTA Tiga buta buta aksara, buta bahasa Indonesia, dan buta pendidikan dasar SASTRA 1 kesusastraan, literatur; 2 kitab, primbon, pustaka; 3 aksara, huruf, tulisan; ALFABET Abc, abjad, aksara, alfabet, alif-bata, fonem, hiroglif, huruf, ideograf, kritogram, piktograf, tulisan BRAHMI Aksara yang digunakan di India semasa pemerintahan Raja Asoka 270 SM - 232 SM ABC 1 abjad, aksara, alfabet, alif-ba-ta, fonem, huruf, leter; 2 ki dasar, pokok; 3 halihwal, liku-liku, seluk-beluk LAMBANG Atribut, cap, emblem, ikon, karakter, kode, markah, petunjuk, simbol, sinyal, tanda; - bunyi abc, abjad, aksara, fonem, huruf, leter;
BagusPriyambodo, 2302909013 (2013) Bimbingan Melalui Metode Role Play Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Jepang Siswa SMKN 1 Temanggung. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang. Bagus Triawan, 2401406026 (2013) KOMPONEN CANDI BOROBUDUR SEBAGAI SUBJEK DALAM KARYA SENI GAMBAR. Under Graduates thesis,
Aksara Jepang katakana digunakan pada saat menuliskan kata-kata selain bahasa Jepang, misalnya nama orang asing dan kata-kata serapan dari bahasa asing. Bagi orang-orang yang sedang belajar aksara Jepang katakana, terkadang mengalami kesulitan dalam menghafalkannya, sehingga dibuat sebuah aplikasi pengenalan aksara Jepang katakana. Aplikasi ini dikembangkan menggunakan jaringan syaraf tiruan learning vector quantization. Tahapan yang dimiliki oleh aplikasi ini yaitu melakukan pre-processing pada citra aksara, mengekstrak fitur citra menggunakan transformasi wavelet diskrit, menyimpan data vektor citra, melakukan pelatihan data, dan melakukan pengenalan terhadap citra yang dimasukkan. Data pelatihan yang digunakan dalam aplikasi ini sebanyak 360 data tulisan tangan aksara katakana yang berasal dari 8 orang. Selanjutnya data-data ini akan terbagi menjadi 8 subset pada pengujian validitas menggunakan k-fold cross validation untuk mendapatkan nilai akurasi. Nilai akurasi pengenalan aksara terbaik hanya sebesar 47,50% dengan parameter α = dan dan epoch = 10. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the has not been able to resolve any citations for this publication. Dr Darshana MistryIn numerical analysis and functional analysis, a discrete wavelet transform DWT is any wavelet transform for which the wavelets are discretely sampled. In this paper, there are given fundamental of DWT and implementation in MATLAB. Image is filtered by low passfor smooth variation between gray level pixels and high pass filter for high variation between gray level pixels. Image is decomposed into multilevel which include approximation details LL subband, horizontal detail HL subband, vertical LH subband and diagonal details HH subband. Projo DanoedoroPENGANTAR Penulisan buku Pengolahan Citra Digital - Teori dan Aplikasinya dalam Bidang Penginderaan Jauh ini dimaksudkan sebagai pendukung perkuliahan Analisis Digital Data Penginderaan Jauh di Fakultas Geografi UGM, yang pada Kurikulum Nasional Geografi nantinya akan bernama Pengolahan Citra Digital Penginderaan Jauh. Di samping itu, buku kecil ini diharapkan juga dapat dimanfaatkan oleh siapa pun yang membutuhkannya, termasuk para peserta kursus penginderaan jauh dan sistem informasi geografi SIG yang diselenggarakan oleh PUSPICS. Berbeda halnya dengan buku-buku atau diktat sejenis yang ditulis dengan 'menu pembuka' berupa sistem penginderaan jauh, tulisan di buku ini diawali dengan konsep dan pengertian mengenai data digital, khususnya data yang diperoleh melalui sensor multispektral. Penulis sengaja menulis dengan cara yang agak berbeda, dengan asumsi bahwa berbagai diktat atau buku mengenai sistem penginderaan jauh telah tersedia di Fakultas Geografi UGM, dan konsep-konsep dasarnya pun telah diberikan pada matakuliah-matakuliah pendahulunya, antara lain Penginderaan Jauh Dasar, Penginderaan Jauh Sistem Satelit, dan juga Sistem Informasi Geografi. Oleh karena itu, bahasan mengenai sistem penginderaan jauh sebagai penghasil citra digital di buku ini pun tidak panjang lebar. Operasionalisasi penginderaan jauh dewasa ini telah disadari tidak lepas dari perkembangan SIG yang begitu pesat. Pada tiga bab terakhir dalam buku ini, uraian ringkas mengenai konsep dasar SIG, integrasinya dengan penginderaan jauh, serta contoh-contoh aplikasinya juga diberikan secara padat dan ringkas. Contoh-contoh yang digunakan pada buku ini, baik kasus maupun sekadar ilustrasi sebagian besar merupakan hasil pemrosesan penulis dengan menggunakan perangkat lunak ILWIS yang berbasis DOS dan perangkat lunak lain seperti misalnya PaintShop, Paintbrush PC, Corel PhotoPaint yang berbasis Windows. Contoh-contoh aplikasi lainnya banyak penulis ambilkan dari hasil penelitian di Indonesia oleh peneliti Indonesia, untuk menjaga relevansinya dengan pengembangan penginderaan jauh di Tanah Air ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih pada banyak pihak yang secara langsung maupun tidak telah memberikan kontribusi pada terwujudnya buku ini, yaitu Dr. Hartono DESS, Drs. Retnadi Heru Jatmiko, Dra. Emy Wardhani, Gatot Prihandono, dan juga Kristanto, Hasil penelitian mereka -bersama dengan hasil penelitian van Heist et al. - telah penulis jadikan contoh. Rasa terima kasih juga penulis ucapkan pada W. van Wijn-gaarden, Ir Bronsveld, dan Drubha P. Shrestha, -ketiganya dari ITC, Lucas Jaanssen dari Landbouweuniversiteit van Wageningen, serta Prof. Dr. Sutanto yang telah memberi banyak materi pelajaran mengenai penginderaan jauh sewaktu penulis masih menempuh studi. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih pada semua senior penulis di lingkungan Kelompok Pengajar Penginderaan Jauh Dr. Dulbahri, Drs. Goenadi, Dr. Totok Gunawan, Drs. Prapto Suharsono, Drs. Zuharnen, dan Drs. Suharyadi, yang telah banyak menambah wawasan penulis dan menjadi mitra diskusi mengenai konsep, teori dan aplikasi penginderaan jauh. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, masukan berupa kritik dan saran sangat penulis harapkan, demi peningkatan manfaat buku ini. Yogyakarta, Juni 1996 Projo DanoedoroAplikasi Pengenalan Karakter Pada Plat Nomor Kendaraan Bermotor Dengan Learning Vector Quantization. SESINDOA MaulanaMaulana, A., 2013. Aplikasi Pengenalan Karakter Pada Plat Nomor Kendaraan Bermotor Dengan Learning Vector Quantization. SESINDO, pp. Citra Digital Dengan Pendekatan AlgoritmikR MunirMunir, R., 2004. Pengolahan Citra Digital Dengan Pendekatan Algoritmik. Bandung Citra Berwarna Menjadi Gray-Scale dan Citra Biner. XVI1C SantiSanti, C., 2011. Mengubah Citra Berwarna Menjadi Gray-Scale dan Citra Biner. XVI1, pp. 14-19.. 206 419 120 356 14 199 431 122