32 Teknik membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan merupakan teknik a. Las b. Cetak c. Butsir d. Pahat e. Cor 33. Berikut ini yang termasuk karya seni rupa murni adalah. a. Baju b. Patung c. Cangkir d. Rumah e. Kursi 34. Patung dan relief adalah karya seni 3 dimensi yang dibuat dari bahan dasar batu dan kayu menggunakan
– Melukis kurang lebih hampir sama dengan menggambar. Dalam melakukannya juga harus ada beberapa teknik yang harus diperhatikan. Teknik melukis tersebut dibagi menjadi berbagai jenis. Pastinya dengan teknik-teknik tersebut kamu akan dipermudah dan dibantu dalam membuat lukisan. Walaupun tidak menutup kemungkinan tanpa teknik tersebut juga kalian bisa membuatnya. Nah, berikut ini merupakan artikel yang akan membahas mengenai teknik melukis yang wajib untuk kalian ketahui. Pengertian Teknik Melukis Melukis merupakan sebuah aktivitas membuat sebuah gambar menggunakan media seperti pensil atau kuas pada sebuah media seperti kuas dan canvas. Teknik melukis merupakan sebuah cara yang bisa diambil untuk memperoleh gambar yang bagus dan indah atau bahkan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Teknik Dasar Melukis Jika kamu kesulitan dengan beberapa teknik di atas, kamu bisa memahami terlebih dahulu teknik dasar dalam melukis. Teknik-teknik berikut ini merupakan langkah awal untuk menjadi seorang seniman profesional. Berikut ini merupakan teknik dasar dalam melukis yang perlu kamu ketahui. 1. Blocking-In Blocking-in merupakan teknik dasar yang digunakan dalam berbagai jenis genre seni lukis. Teknik ini dilakukan dengan memulai Langkah sederhana seperti penyelesaian sketsa, pembuatan garis bantu dan seterusnya. Setelah itu, dilanjutkan dengan menggunakan kuas untuk cat tipis, yang dijadikan panduan dalam penyelesaian lebih detail. Intinya, teknik melukis yang satu ini membuat karya dengan perlahan dan harus penuh sabar, serta sangat cocok bagi pemula. 2. Drawing To Painting Sesuai dengan namanya yaitu menggambar terlebih dahulu baru menjalankan proses pengecatan. Dalam penerapan teknik ini, seniman akan menggambar sketsa objek menggunakan pensil pada permukaan kanvas terlebih dahulu. Namun harus diperhatikan bahwa, jenis pensil dan markanya harus sesuai dengan tujuan akhir. Karena ada jenis cat yang tidak bisa menutupi dari bekas sketsa hasil pensil secara sempurna. 3. Underpainting Underpainting merupakan salah satu jenis teknik melukis yang dimulai dengan warna monokrom, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan teknik Glazing. Pada tahap finishing, diakhiri dengan teknik Scumbling di bagian highlight. Teknik ini biasa dilakukan dengan cat minyak, tapi ada juga sebagian seniman yang memanfaatkan cat akrilik. 4. Alla Prima Teknik terakhir ini bernama Alla Prima atau yang dikenal juga dengan nama wet on wet, yakni menggunakan cat minyak terus-menerus selama keadaan cat masih basah. Dalam implementasinya, teknik ini sering menggunakan blending dan scumbling. Teknik Teknik Melukis Yang Harus Diketahui Secara umum, teknik melukis dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan kebutuhannya. Berikut ini beberapa jenis teknik dalam melukis. 1. Lining Teknik melukis yang pertama yaitu Lining, teknik proses yang membuat garis panjang vertikal atau horizontal pada media yang dipakai melalui cat dan dengan bantuan kuas Linear atau Round. Pembuatan garis memanjang lurus ini menjadi bagian awal dari teknik ini, yaitu pembuatan sketsa. Walaupun terdengar sepele, Teknik Lining ini cukup sulit dilakukan bahkan oleh seorang seniman senior sekalipun. 2. Filling Teknik Filling secara istilah yaitu “Mengukir/Mengisi” cat pada bidang dengan bantuan kuas. Jika pada menggambar kita melakukan suatu istilah Arsiran’, namun berbeda dalam melukis. Dalam langkah ini, seniman harus mengisi objek lukisan dengan cat yang disapukan dengan kuas. Hasil teknik ini ditentukan pada jenis kuas yang dipakai, antara kuas basah atau kuas kering. Selain itu, teknik penyapuan kuas juga perlu diperhatikan, karena besar kecilnya tekanan yang diterima kertas atau canvas, dan ketebalan cat juga sangat berpengaruh. Sapukan kuas dengan menyikat perlahan, bukan digosok seperti pada penggunaan pensil atau pulpen. Dalam menggunakan kuas basah atau kering, kamu bisa lihat melalui panduan sebagai berikut a. Kuas Basah Kuas basah biasanya menggunakan campuran cat dan pengencer seperti minyak tanah, tiner atau solar sesuai kadarnya. Cat seperti ini akan lebih cepat menutupi bagian objek lukisan pada permukaan canvas. Banyaknya cat yang diserap oleh kuas juga perlu diperhatikan. b. Kuas Kering Penggunaan kuas kering merupakan penggunaan cat yang tidak menggunakan pengencer, yaitu hanya cat murni. Kuas kering biasanya dipakai pada tahap akhir atau finishing yang berguna untuk menutupi bagian yang buram dari hasil kuas basah, karena biasanya sudah mengering dan akan buram. 3. Cross-Hatching Teknik Melukis selanjutnya yaitu teknik Cross-Hatching, yang merupakan teknik dengan penggunaan kuas yang melakukan gerakan menyilang atau mirip dengan karakter “&”. Intinya, teknik ini akan mengutamakan simbol, bukan bentuk. Tujuannya agar bisa membentuk impresi subjek cepat pada lukisan. Walaupun terlihat sepele, namun teknik ini bisa menciptakan sebuah hasil lukisan yang lebih realistis. Salah satu contohnya yaitu Basuki Abdullah, seorang seniman besar asal Indonesia yang menggunakan teknik ini untuk menggambar awan, sehingga gambarnya tampak lebih asli. Teknik ini memanfaatkan kuas basah dengan kemampuan seniman yang mumpuni. 4. Blending Blending merupakan teknik melukis yang menggabungkan beberapa warna sekaligus ke atas permukaan kanvas, yang bertujuan untuk memperoleh efek gradasi dan biasanya digunakan untuk keperluan highlight dan shading. Gradasi warna merupakan perubahan atau pengembangan warna yang ada, ketika dua warna dikolaborasikan pada suatu bidang tertentu. Teknik ini bisa dilakukan dengan kuas basah maupun kering. 5. Smudging Bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia, maka Smudging merupakan Noda’. Nah, sesuai dengan namanya, Teknik Smudging ini merupakan penghapusan tepian cat pada lukisan dengan menggunakan jari tangan, pada saat cat masih basah. Singkatnya, teknik ini disebut juga perapian setelah mengecat. Di sisi lain, Smudging juga menjadi metode untuk mendapatkan gradasi warna, dengan satu warna di atas warna lain yang sudah mengering. Tujuan lain dari teknik smudging yaitu menciptakan efek fading pada cat tersebut. 6. Masking Teknik masking biasa disebut juga teknik Stensil. Masking merupakan salah satu teknik melukis yang dipakai dengan cara menempelkan Masking Tape atau Selotip ke permukaan media lukis, supaya cat yang disapukan hanya menutupi bagian-bagian yang ada di dalam Stensil saja dan tidak menyentuh bagian lain. Teknik ini sangat cocok diterapkan, karena sangat kecil kemungkinan cat akan meluber ke area lain, jadi kamu tidak perlu lagi merapikan bagian tepi lukisan dengan jari tangan. Biasanya, kuas yang dipakai pada teknik ini yaitu kuas mop atau kuas stensil yang mirip seperti kuas blush-on. Kuas tersebut nantinya akan digunakan untuk menekan cat ke bagian tepi selotip, jadi cat menjadi rata. Namun, tetap harus dilakukan dengan hati-hati. 7. Tepian Hard & Soft Edge Biasanya, bagian objek yang gelap dan berbayang harus dengan tepian yang halus. Di sisi lain, pada bagian highlight harus dengan tepian yang tajam. Bagian yang terfokus harus menggunakan tepian yang tajam, dan bagian blurnya dibuat halus. Kombinasi tepian yang tajam dan halus akan menciptakan sebuah karya lukis yang semakin dinamis dan realistis. 8. Glazing Glazing merupakan salah satu teknik dalam melukis dengan mewarnai lukisan sebelumnya menggunakan cat yang lebih tipis dan terlihat transparan, tujuannya agar dapat menyatukan semua warna dasar yang sudah dilapisi. Teknik ini biasanya digunakan untuk kerangka teknik lukis underpainting. Di sisi lain, teknik Glazing juga dapat diimplementasikan terhadap lukisan yang kontrasnya tinggi. Namun harus diperhatikan, bahwa Glazing ini akan meminimalisir tone terang pada bagian highlight, jadi pada bagian itu diperlukan cat tambahan. 9. Scumbling Scumbling merupakan teknik penggunaan kuas yang berfungsi sebagai penutup tekstur kanvas yang menonjol. Caranya dengan memberikan sedikit cat pada kuas kering, lalu diusapkan pada bagian yang dituju. Pengolesannya juga harus dilakukan secara melayang, sehingga tidak semua bagian tekstur yang kena. 10. Impasto Teknik Melukis selanjutnya yaitu teknik Impasto, teknik lukis yang satu ini menggunakan cat pekat agar menghasilkan 3 dimensi atau marka kuas yang kontras. Pada awal kemunculannya, teknik ini biasanya dilakukan setelah tahap Underpainting sudah selesai. 11. Sgraffito Teknik Sgraffito merupakan sebuah teknik dalam melukis yang implementasinya menutupi permukaan lukisan yang terang menggunakan cat gelap, lalu dikorek lagi menggunakan bagian pangkal kuas atau bisa juga dengan pisau lukis. Tujuannya agar bisa menghadirkan kembali bagian terang yang sudah tertutupi tadi. Umumnya, teknik ini digunakan ketika pen-detail highlight rambut yang sulit dijangkau jenis kuas apapun. 12. Dabbing Dabbing merupakan salah satu teknik melukis yang menggunakan marka kuas dengan memberikan cat sedikit demi sedikit pada lukisan yang sedang dibuat lewat susunan marka. Misalnya, marka 1 berwarna merah dan marka 2 berwarna kuning. Apabila dibuat dalam jumlah yang banyak, maka warna yang dihasilkan akan seperti warna orange. 13. Washing Teknik washing biasanya dipakai saat melukis pada media kertas, implementasinya menggunakan cat air yang kandungan pengencernya lebih banyak dibandingkan cat itu sendiri, sehingga kesannya tampak lebih transparan. Teknik Washing ini kurang cocok diaplikasikan pada saat melukis dengan media Akrilik, karena daya rekatnya akan berkurang. Selain itu, teknik ini akan menyisakan warna lebih pekat pada bagian tepian pada Watercolor. 14. Splatter Teknik Melukis Splatter adalah teknik yang dilakukan dengan mencipratkan cat pada permukaan lukisan yang dibuat dengan canvas. Biasanya, teknik ini digunakan untuk lukisan abstrak. Agar penggunaannya lebih maksimal, biasanya seniman akan memilih sikat gigi bekas untuk dijadikan sebagai alat untuk menggunakannya. 15. Dripping Dripping merupakan teknik dalam melukis yang dilakukan dengan cara meneteskan cat langsung pada media lukis. Hasil yang diciptakan biasanya tergantung dengan ketinggian tempat penetesan. Pada canvas, bisa langsung diteteskan agar menciptakan efek seperti air mata. Hal yang sangat berpengaruh pada hasil dari teknik Dripping ini yaitu tingkat kekentalan cat. Untuk itu, sebelum menggunakan teknik ini, sebaiknya pahami terlebih dahulu komponen-komponen yang ada pada cat. Teknik Seni Lukis Secara Garis Besar Setiap seniman wajib rasanya untuk memahami setiap teknik melukis yang ada. Ini bertujuan agar teknik yang dipakai tidak salah dan juga hasil yang dilukis juga memuaskan. Secara garis besar, teknik dalam melukis juga dibagi menjadi beberapa bagian. Berikut ini merupakan jenis teknik melukis secara garis besar. 1. Aquarel Teknik ini dilakukan menggunakan cat air dan kuas, lalu disapukan secara perlahan sampai tampak transparan. Teknik ini bisa dikombinasikan dengan berbagai warna sesuai dengan keinginan seniman. 2. Plakat Teknik plakat dilakukan dengan cara mengoleskan secara tebal, sehingga warna yang dihasilkan padat dan tebal. Teknik plakat biasanya menggunakan cat poster, cat akrilik atau juga cat minyak. Teknik ini umum dilakukan oleh seorang seniman yang profesional. 3. Spray Secara umum, teknik spray menggunakan cat yang berbahan cair yang dibantu dengan alat bernama Sprayer. Para seniman biasa menerapkan teknik ini untuk menghasilkan sebuah karya reklame visual. 4. Pointilis Sesuai namanya, teknik ini dibuat dengan cara membuat titik-titik pada media lukis dengan kuas. Harus dengan kesabaran tinggi agar dapat menyelesaikan sebuah karya lukisan. 5. Tempera Teknik ini biasa digunakan pada dinding atau tembok saat dinding dan tembok masih basah, sehingga cat yang disapukan dapat menyatu dengan permukaan dinding. Lukisan ini biasa dikenal juga dengan nama lukisan Mural. 6. Kolase Teknik kolase merupakan komposisi artistik yang dibuat dengan berbagai macam bahan seperti kain, kertas, logam, kaca, kayu, dan lain sebagainya yang ditempelkan dengan permukaan gambar. Kolase merupakan salah satu karya seni rupa dua dimensi yang memanfaatkan berbagai macam paduan bahan. 7. Mozaik Teknik Mozaik biasa kita lihat hasilnya di sebuah dinding, lantai atau langit-langit kamar bahkan rumah. Ide yang sering muncul mulai dari mozaik abstrak sampai realistis. Cara mengerjakannya dengan menempelkan benda-benda seperti pecahan kaca, batu, dan lain sebagainya. Karya-karya seperti ini sering kita temui di India, Mesir sampai Tiongkok. 8. Campuran Teknik ini merupakan kombinasi antara teknik kuas basah dan kering, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Teknik ini akan membantu kita untuk menutupi gambar yang terlalu kering menggunakan cat basah, ataupun pula sebaliknya. Melukis merupakan aktivitas yang sangat digemari oleh anak-anak, namun bagi mereka melukis menggunakan teknik yang rumit akan menyulitkannya. Maka dari itu, ada beberapa teknik dasar yang bisa dilakukan dan dijelaskan kepada anak-anak, karena pengaplikasiannya tidak terlalu sulit. Demikian penjelasan mengenai teknik melukis diatas, kalau kamu mempunyai saran dan masukan lain tambahkan di kolom komentar ya.
HambatanResistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance. Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah : a. Resistor yang Nilainya Tetap b. Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer. c. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya Teknik melukis tidak dapat hanya digeneralisir melalui istilah teknik plakat atau water color. Teknik plakat adalah teknik yang menggabungkan beberapa teknik dasar lukis. Teknik watercolor adalah penamaan teknik yang absurd, karena teknik tersebut dapat digunakan pada media lukis lain yang berbahan dasar air seperti cat akrilik, tinta, dan sebagainya. Selain itu, teknik water color juga adalah gabungan dari berbagai teknik dasar melukis di atas kertas seperti washing, kuas basah dan filling. Watercolor juga dapat diaplikasikan tanpa menggunakan teknik tersebut. Teknik melukis yang sebenarnya terbagi atas teknik dasar penggunaan alat, manajemen media, dan kerangka teknis untuk mempermudah proses melukis. Berikut adalah beberapa teknik dan kerangka dasar melukis yang telah digunakan seniman dari masa ke masa. Beberapa di antaranya bahkan telah digunakan dari zaman sebelum renaisans. Teknik Melukis Dasar Lining Lining adalah secara harfiah berarti membuat garis panjang melalui cat dengan menggunakan kuas liner atau kuas round yang panjang. Lining dapat menjadi hambatan pertama dalam melukis, bahkan ketika seseorang telah mahir menggambar. Membuat garis panjang pada lukisan tidak semudah yang kita bayangkan, terutama jika kita tidak tahu alat lukis apa yang seharusnya digunakan. Namun garis pada lukisan biasanya hanya untuk keperluan sketsa awal saja, karena proses melukis itu tidak seperti menggambar dengan pensil yang melibatkan banyak garis. Namun garis biasanya tetap dibutuhkan untuk mencapai detail kecil tertentu. Pelajari mengenai alat lukis pada artikel di bawah ini. Baca Juga Alat lukis berdasarkan jenis dan fungsinya Filling Melukis tidak seperti menggambar menggunakan pensil atau pulpen, tidak ada proses mengarsir dalam melukis, yang ada adalah Filling. Proses melukis itu justru lebih seperti mengukir. Cat yang lebih gelap digunakan untuk menggali kedalaman, dan warna yang terang digunakan untuk menambahkan tambalan. Seperti nama tekniknya, yaitu filling yang berarti mengisi, ketika kita mewarnai objek, maka kita mengisinya dengan cat yang disapukan oleh kuas. Hasil filling sendiri ditentukan oleh teknik kuas yang kita gunakan; kuas kering atau kuas basah, besar-kecilnya tekanan kuas yang kita berikan, dan banyaknya cat yang ditampung oleh kuas. Kuas digunakan dengan cara disapukan atau disikat perlahan, bukan digosok seperti pensil. Kuas Basah Kuas basah menggunakan cat yang dicampur oleh pengencer untuk memaksimalkan fleksibilitas sapuan kuas. Kuas basah dapat dengan cepat menutupi banyak bagian permukaan kanvas. Manajemen sedikit dan banyaknya cat yang “diambil” diserap oleh kuas menjadi salah satu bagian penting yang harus diperhatikan juga. Kuas Kering Kuas kering adalah kebalikan dari kuas basah, yaitu kuas dioleskan pada cat yang tidak menggunakan pengencer sama sekali. Kuas kering biasanya digunakan untuk detail dan finishing. Biasanya Kuas Kering mengcover lapisan teratas lukisan setelah impresi gambar yang masih buram telah terbentuk sebelumnya oleh kuas basah. Cat yang dioleskan ke kuas kering biasanya relatif sedikit, lagi-lagi jumlah cat yang dibawa oleh kuas harus menjadi perhatian. Coba oleskan kuas pada cat, lalu lap atau coretkan terlebih dahulu kuas pada palet, untuk menyingkirkan cat yang terlalu menggumpal. Cross-hatching Cross-hatching adalah teknik melukis dengan menyapukan kuas dengan melakukan gerakan yang membentuk X, lebih mirip karakter “&” tepatnya. Bukan mengejar bentuknya yang utama, tapi gerakan bebasnya yang seperti X cross. Ide dasarnya adalah cross-hatching dapat dengan cepat membentuk impresi subjek yang kita lukiskan. Beberapa Seniman besar seperti Basuki Abdullah dapat melukis awan yang hampir realistis dengan menggunakan teknik ini saja, bukan hanya impresi. Cross-hatching adalah teknik yang digunakan menggunakan kuas basah dan harus dilatih untuk benar-benar merasakan manfaatnya. Blending Blending berarti mencampurkan dua atau lebih warna secara langsung di atas kanvas menggunakan kuas untuk mencapai efek gradasi, biasanya untuk keperluan shading dan highlight. Blending lebih mudah dilakukan dengan menggunakan kuas basah, namun blending juga dapat dilakukan menggunakan kuas kering. Smudging Smudging adalah salah satu manajemen tepian yang dilakukan dengan menggunakan jari tangan untuk menarik dan menghapus sebagian cat yang masih basah pada tepiannya agar tercipta efek fading pada cat tersebut. Smudging adalah opsi lain untuk menciptakan efek gradasi dengan hanya satu warna di atas warna lain yang telah kering. Masking/Stensil Masking adalah teknik melukis dengan menempelkan masking tape selotip pada bagian yang diinginkan, agar cat tidak menyetuh dan mengisi bagian tersebut. Masking dapat digunakan untuk memperoleh tepian yang tajam, boleh dibilang teknik ini adalah kebalikan dari teknik smudging. Agar masking tidak menghasilkan bleeding cat yang tidak sengaja tetap menembus ke tepian yang ditutupi oleh selotip biasanya cat diaplikasikan menggunakan kuas mop atau kuas stensil yang berbentuk seperti kuas blush-on. Kuas tersebut digunakan dengan cara mencocolkan cat ke tepian selotip dengan hati-hati. Teknik stensil menggunakan prinsip yang sama dengan masking, hanya saja “cetakan” stensil lebih mendetail seperti membuat cetakan teks, dll. Manajemen Tepian Hard & Soft Edge Meninggalkan sebagian tepian objek agar lembut atau tajam adalah salah satu teknik penting yang diperhatikan untuk menciptakan lukisan yang baik. Biasanya bagian objek yang gelap dan berbayang shading perlu tepian yang halus. Sementara bagian highlight perlu tepian yang tajam. Bagian fotografi yang fokus harus menggunakan tepian tajam dan bagian blurnya dibuat halus. Kombinasi tepian yang halus dan tajam akan membuat karya semakin realistis dan dinamis. Kesalahan tepian yang tajam di seluruh bagian objek adalah salah satu kesalahan pelukis pemula yang sering terjadi. Sebaliknya, tepian yang terlalu halus diseluruh permukaan objek adalah kesalahan yang biasa terjadi pada penggunaan media digital. Hal tersebut karena brush digital default pada aplikasi biasanya menyerupai air brush, serta “smudge tools” pada photoshop digunakan terlalu banyak. Glazing Glazing adalah teknik melukis dengan mewarnai lukisan dengan menggunakan cat semi transparan yang tipis. Glazing akan menyatukan seluruh warna yang dilapisi di bawahnya. Glazing biasanya digunakan untuk kebutuhan kerangka teknik melukis underpainting. Slelain itu, glazing juga dapat dilakukan untuk menyatukan lukisan yang terlalu kontras. Meskipun begitu, glazing akan menurunkan tone terang pada bagian highlight, sehingga bagian tersebut perlu diberikan cat tambahan. Teknik glazing sedang digunakan untuk mewarnai underpainting. Scumbling adalah menggunakan kuas kering yang dibubuhkan sedikit cat tanpa pengencer, lalu di lap dan menggunakan kuas tersebut untuk menutupi sebagian tekstur kanvas bagian yang menonjol. Scumbling dilakukan dengan sikatan melayang, sehingga hanya sebagian permukaan tekstur kanvas yang terisi oleh cat. Scumbling dapat digunakan dalam beberapa tingkat ketebalan atau “transparansi” jika Seniman telah terlatih menggunakan teknik ini. Scumbling juga biasa digunakan pada cat yang setengah kering dibawahnya, sehingga membuat efek transparan melalui pencampuran sedikit cat yang ditumpuknya. Scumbling juga sebetulnya dapat dilakukan pada permukaan kuas yang halus, namun lebih sulit untuk memastikan teknik ini berhasil dengan baik. Contoh Teknik Scumbling yang padat. jessicaisrichImpasto Impasto adalah teknik kebalikan dari glazing, menggunakan cat pekat yang diaplikasikan dengan banyak, sehingga cat menjadi timbul 3d atau marka kuasnya kontras. Pada zamannya, Impasto biasanya digunakan setelah underpainting selesai. Impasto juga digunakan oleh beberapa Old Master seperti Rembrandt. Rembrandt adalah salah satu pelukis yang mampu mengaplikasikan impasto dengan efektif. Sgraffito Sgraffito adalah menutupi permukaan warna terang oleh cat yang lebih gelap, lalu mengoreknya kembali menggunakan pisau lukis atau bagian belakang kuas untuk mengekspose kembali bagian terang yang tertutupi. Biasanya teknik ini digunakan untuk membuat detail highlight rambut yang sulit dicapai menggunakan kuas. Contoh Teknik Sgraffito, Rembrandt menggunakannya untuk membuat detail highlight Dabbing adalah mencocolkan cat sedikit demi sedikit dengan menggunakan kuas. Biasanya dabbing berarti melukis menggunakan marka kuas, bukan menggunakan kuas untuk membuat fill atau garis bahkan gradasi. Marka kuas disusun sedemikian rupa untuk membentuk gambar subjek yang dilukis. Gradasi untuk keperluan shading dan highlight pada teknik Dabbing dibuat menggunakan warna yang berbeda antara marka kuas yang satu dengan yang lain. Dua marka yang memiliki warna berbeda warna itu saling berdekatan dan dalam kuantitas yang banyak, akibatnya, apabila dilihat sekilas kumpulan marka kuas tersebut seolah menjadi warna lain. Misalnya marka warna kuas adalah kuning dan merah yang saling berderetan, maka area tersebut tampak menjadi warna oranye. Washing Washing umumnya digunakan menggunakan media cat berbahan dasar air di atas kertas. Pengencer jauh lebih banyak dibandingkan dengan catnya sehingga tampak transparan. Pada watercolor terkadang teknik ini meninggalkan tepian yang lebih pekat warnanya. Menggunakan teknik ini pada cat akrilik akan beresiko mengurangi daya rekatnya. Sebagian seniman tetap menggunakan teknik ini dengan cat akrilik, biasanya setelah Wash diaplikasikan mereka menutupinya dengan coating protektif untuk menghindari terkikisnya lapisan wash. Splatter Splatter adalah mencipratkan cat pada permukaan kanvas. Teknik ini biasanya lebih mudah dicapai dengan menggunakan sikat gigi bekas. Splatter biasanya digunakan pada lukisan abstrak. Dripping Dripping secara harfiah berarti meneteskan cat ke permukaan media lukis. Efek yang dihasilkan bergantung pada tingkat ketinggian penetesan cat. Dripping juga dapat digunakan dengan meneteskan cat langsung dibagian atas kanvas untuk menciptakan efek yang menyerupai air mata. Tingkat kekentalan cat mempengaruhi karakteristik tetesan yang dihasilkan. Untuk menggunakan teknik ini, sebaiknya pelajari berbagai komponen cat di bawah ini. Media lukis, Komponen cat dan Alternatifnya Teknik Khas/Alternatif Memasukan cat ke dalam botol spray yang kosong, cat dituangkan menggunakan botol saus, stempel, membuat garis lurus menggunakan benang atau pisau roll pizza dan sebagainya. Banyak teknik lain yang dapat dieksplorasi, jangan hanya batasi teknikmu dengan teknik-teknik yang telah mapan. Menggunakan teknik khas yang memang efektif dan bermakna tidak hanya menjadi gimmick saja, akan tepai menambah nilai lebih pada karya lukis yang kita buat. Kerangka Teknik Melukis Blocking-In Blocking-in atau blocking adalah teknik melukis dengan memulai dari bagian yang umum terlebih dahulu, biasanya berupa cat dasar midtone, sketsa dan garis bantu saja yang dibuat menggunakan kuas dan cat tipis, kemudian dilanjutkan ke impresi lalu penyelesaian detail. Pada dasarnya Blocking-In adalah melukis secara perlahan dari cat yang tipis terlebih dahulu sebagai panduan untuk menyelesaikan detail yang akan menggunakan cat yang lebih tebal. Blocking-In adalah teknik dinamis yang dapat digunakan pda banyak subjek atau genre lukisan. Drawing to Painting Beberapa seniman masih memilih untuk menggambar sketsa pensil di atas kanvas terlebih dahulu sebelum dilukis. Hal ini dapat dilakukan, hanya saja jenis pensil dan ketebalan markanya harus diperhatikan. Terkadang cat minyak tidak dapat menutupi bekas pensil marka tebal dengan sempurna. Penggunaan pensil pastel berbasis minyak untuk membuat sketsa lukisan cat minyak sangatlah dianjurkan. Menyelesaikan warna background terlebih dahulu setelah membuat sketsa pensil juga sangat dianjurkan. Underpainting Underpainting adalah teknik melukis yang memulai melukis hanya menggunakan warna monokrom terlebih dahulu, setelah itu dilanjutkan dengan teknik Glazing atau mewarnai lukisan menggunakan cat warna sebenarnya yang transparan. Kemudian diselesaikan dengan teknik Scumbling pada bagian highlight. Biasanya teknik ini menggunakan cat minyak, namun bukan berarti tidak mungkin dilakukan menggunakan cat akrilik. Contoh Underpainting kiri dan yang telah diwarnai kanan pada lukisan Leonardo Da Vinci “Adoration in the Uffizi”, rekonstruksi pewarnaan lukisan oleh David JeanBeberapa seniman menggunakan media campuran, akrilik untuk under painting agar cepat kering kemudian cat minyak untuk glazing agar tidak mudah kering. Namun teknik campuran perlu dipertanyakan karena menggunakan dua cat yang basisnya berbeda, air tidak dapat menyatu dengan minyak dan dikhawatirkan cat minyak akan retak karena terdorong oleh air yang berusaha menguap dari proses pengeringan underpainting akrilik. Alla Prima Wet on Wet Alla Prima atau wet on wet adalah teknik melukis yang menggunakan cat minyak dan terus menerus dikerjakan di saat catnya masih basah. Teknik ini akan banyak menggunakan blending dan scumbling. Biasanya lukisan dilakukan dalam satu sesi, lukisan selesai saat itu juga. Kerangka teknik ini membutuhkan keahlian yang terlatih. Penutup Teknik melukis juga harus diimbangin dengan pengetahuan dari berbagai kebutuhan media teknik itu sendiri. Pelajari media lukis di artikel ini Media Lukis Pahami Bahan, Alternatifnya & Komponen Cat. Alat lukis yang tepat guna juga harus digunakan untuk memaksimalkan potensi teknik melukis. Teknikaquarel adalah teknik melukis dengan menggunakan cat air (aquarel) dan sapuan warna yang tipis, sehingga lukisan yang dihasilkan terkesan tembus pandang atau transparan. Pada teknik ini digunakan cat yang cenderung encer agar dihasilkan sapuan yang tipis dan ringan. Medium yang digunakan dalam teknik ini biasanya adalah kertas lukis. Teknik Melukis – Kurang lebih melukis hampir sama dengan menggambar. Seperti hal nya menggambar, dalam melukis juga terdapat beberapa teknik yang wajib Anda Perhatikan. Teknis melukis terbagi menjadi berbagai jenis. Dengan adanya teknik-teknik tersebut tentu akan semakin mempermudah Anda dalam membuat sebuah lukisan. Nah, berikut di bawah ini merupakan artikel yang akan mengulas tentang teknik melukis yang wajib Anda ketahui. Pengertian Teknik MelukisTeknik Dasar MelukisTeknik Teknik Melukis Yang Harus DiketahuiTeknik Seni Lukis Secara Garis Besar Pengertian Teknik Melukis Sumber gambar Melukis merupakan suatu kegiatan dengan membuat sebuah gambar. Pensil atau kuas menjadi alat tulis yang digunakan pada sebuah media seperti kuas dan canvas. Teknik melukis merupakan sebuah cara yang dapat digunakan agar dapat memperoleh gambar yang bagus dan indah. Hasil lukisan yang sempurna maka akan bisa menjadikannya sebuah lukisan dengan nilai ekonomis yang tinggi. Teknik Dasar Melukis Berikut ini merupakan teknik dasar dalam melukis yang perlu Anda ketahui 1. Blocking-In Blocking-In merupakan teknik dasar yang digunakan dalam berbagai jenis genre seni lukis. Teknik yang satu ini dilakukan dengan memulai langkah sederhana seperti penyelesaian sketsa, pembuatan garis bantu dan seterusnya. Lanjut setelah itu dengan menggunakan kuas untuk cat tipis, yang dijadikan sebagai panduan dalam penyelesaian lebih detail. Pada intinya, teknik melukis ini membuat karya dengan perlahan yang harus dipenuhi oleh rasa sabar si pelukis, serta sangat cocok bagi seorang pemula yang ingin mempelajari seni lukis mulai dari dasar. 2. Drawing To Painting Sumber gambar “Drawing To Painting”, sesuai dengan namanya yakni dengan menggambar terlebih dahulu baru kemudian mengerjakan proses pengecatan. Seniman akan menggambar pola sketsa objek menggunakan pensil pada permukaan kanvas terlebih dahulu, sebelum penerapan teknik melukis yang satu ini. 3. Underpainting Sumber gambar Underpainting menjadi salah satu teknik melukis yang dimulai dengan monokrom, yang kemudian dilanjutkan dengan menggunakan teknik Glazing. Diakhiri dengan teknik Scumbling di bagian minyak, khususnya pada tahap finishing. Pada umumnya teknik ini biasa dengan menggunakan cat minyak, akan tetapi ada juga sebagian seniman yang menggunakan cat akrilik. 4. Alla Prima Teknik Alla Prima atau yang juga dikenal orang dengan nama wet on wet ini merupakan teknik yang menggunakan cat minyak secara terus-menerus selama keadaan cat masih basah. Dalam penerapannya, teknik yang satu ini seringkali menggunakan bending dan scumbling. Teknik Teknik Melukis Yang Harus Diketahui Secara garis besar teknik seni lukis terbagi menjadi beberapa macam, mulai dari teknik dasar penggunaan alat, manajemen media serta kerangka teknik demi mempermudah proses melukis. Berikut dibawah ini merupakan ulasan dari teknik melukis yang wajib Anda ketahui. 1. Lining Teknik melukis yang pertama ialah Lining, yaitu proses pembuatan garis panjang horizontal atau vertikal pada media yang digunakan, melalui cat dan bantuan kuas Linear atau Round. Dalam sketsa, praktek pembuatan garis memanjang lurus ini merupakan bagian dari langkah awal. Meski sepertinya sepele, namun Teknik Lining ini cukup sulit untuk dilakukan, bahkan bagi seorang seniman senior sekalipun. Seni lukis bukan hanya sebatas garis, namun penggunaan garis tetap menjadi hal penting untuk mencapai detail kecil tertentu dan juga dibantu menggunakan alat tertentu juga. 2. Filling Melukis bukan sekedar menggambar menggunakan pensil dan pulpen saja, akan tetapi lebih kepada pendalamannya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suatu karya yang spektakuler. Diartikan dalam istilah Teknik Filling adalah “Mengukir / Mengisi” cat pada suatu bidang dengan menggunakan bantuan kuas. Pada saat menggambar kita akan melakukan suatu istilah berupa Arsiran’, berbeda halnya dalam melukis. Untuk langkah ini, seniman akan mengisi objek dengan memoles lukisan dengan cat yang disapukan oleh kuas. Antara kuas basah dan kering yang digunakan akan sangat menentukan hasil dari teknik ini. Anda juga harus memperhatikan teknik dalam penyapuan kuas, karena besar-kecilnya tekanan yang diterima akan sangat berpengaruh pada kertas / kanvas, serta ketebalan cat pada kuas juga. Sapukan kuas dengan menyikat secara perlahan, bukan digosok seperti pada penggunaan pensil / pulpen. Berikut ini merupakan panduan untuk penggunaan kuas basah dan kering a. Kuas Basah Penggunaan kuas basah yakni dengan mencampurkan cat dengan pengencer seperti tiner, minyak tanah atau solar, namun tetap sesuai dengan ala kadarnya. Dengan menggunakan cat seperti ini maka akan lebih cepat menutupi bagian-bagian objek lukisan pada permukaan canvas. Anda perlu memperhatikan seberapa banyak cat yang diserap oleh kuas. b. Kuas Kering Sedikit berbeda dengan penggunaan kuas kering, maka penggunaan kuas kering adalah dengan cat yang tidak mencampurkan pengencer, yakni cat murni. Pada umumnya kuas kering akan digunakan pada saat tahap akhir finishing berperan untuk menutupi bagian-bagian buram yang dihasilkan dari kuas basah di tahap awal, karena biasanya sudah mengering dan juga sedikit buram. Sama halnya dengan teknik mengecat pada umumnya yang sering dilakukan pada tembok atau dinding, penerapan kuas kering setelah dioles dengan cat, terlebih dahulu Anda perlu mengoleskan pada palet agar ketebalan yang dihisap oleh kuas bisa berkurang. Karena pada dasarnya, penggunaan kuas kering hanya memerlukan sedikit cat karena sifatnya mengcover’. 3. Cross-Hatching Teknik melukis yang selanjutnya adalah Cross-Hatching, yakni penggunaan kuas dengan melakukan gerakan membentuk huruf X atau lebih mirip dengan karakter “&”. Yang intinya, teknik ini tidak terlalu mengutamakan bentuk, melainkan simbol. Tak lain tujuannya adalah agar dapat membentuk impresi subjek yang cepat pada lukisan. Banyak orang menganggap sepele dan tidak terlalu penting, akan tetapi teknik ini bisa menciptakan hasil lukisan yang lebih terkesan realistis. Basuki Abdullah merupakan contohnya, seniman besar Indonesia yang menerapkan teknik ini dalam menggambar awan, sehingga hasilnya terlihat lebih asli. Teknik ini menggunakan kuas basah dilengkapi dengan kemampuan seniman yang mumpuni. 4. Blending Blending merupakan teknik melukis dengan menggabungkan beberapa warna sekaligus ke atas permukaan kanvas, dengan tujuan agar dapat memperoleh efek radiasi dan biasanya juga digunakan untuk keperluan highlight juga shading. 5. Smudging Jika diartikan ke dalam terjemahan Bahasa Indonesia, maka Smudging akan bermakna Noda’. Sesuai dengan namanya, Teknik Smudging ini merupakan proses penghapusan tepian cat pada lukisan pada dengan memanfaatkan fungsi jari tangan, pada saat cat masih basah. Kurang lebih singkatnya teknik ini juga disebut dengan perapian setelah mengecat. 6. Masking Seringkali Teknik Masking ini juga disebut dengan Teknik Stensil. Masking adalah teknik melukis dengan cara menempelkan Masking Tape bisa juga Selotip pada permukaan media lukis, agar cat yang disapukan hanya menutupi bagian-bagian yang ada di dalam Stensil saja dan agar tidak menyentuh bagian lain. Teknik Masking ini sangat cocok diterapkan, karena kecil kemungkinan cat akan meluber pada area lain, jadi Anda tidak perlu lagi untuk merapikan bagian tepi lukisan dengan jari tangan. Umumnya, kuas yang digunakan pada teknik ini yaitu kuas mop atau kuas stensil yang mirip seperti kuas blush-on. Kuas tersebutlah yang nantinya akan digunakan untuk memberi tekanan pada cat ke bagian tepi selotip, sehingga warna cat menjadi rata. Namun ingat! Anda harus tetap melakukannya dengan hati-hati. Khusus pada bagian yang terfokus harus menggunakan tepian yang tajam, bagian blurnya juga harus dibuat halus. Kombinasi antara tepian yang tajam dan halus akan menghasilkan sebuah karya lukis yang semakin dinamis dan realistis. 7. Tepian Hard & Soft Edge Menyisakan sebagian dari tepian objek agar tampak lembut atau tajam merupakan suatu teknik vital yang perlu untuk diperhatikan, demi menciptakan lukisan yang sempurna. Biasanya, bagian dari objek yang gelap dan berbayang shading perlu tepian yang halus. Bagian highlight perlu tepian yang tajam. Khusus bagian fotografi harus focus menggunakan tepian tajam, kemudian bagian blurnya dibuat halus. Perpaduan antara tepian yang halus dan tajam diseluruh bagian objek adalah salah satu kesalahan pelukis pemula yang seringkali terjadi. Alangkah baiknya, jika tepian yang terlalu halus diseluruh permukaan objek ialah kesalahan yang biasa terjadi pada penggunaan media digital. 8. Glazing Glazing merupakan salah satu teknik dalam melukis dan mewarnai lukisan sebelumnya menggunakan cat yang lebih tipis juga terlihat transparan, hal ini ditujukan agar dapat menyatukan semua warna dasar yang sudah dilapisi. Teknik yang satu ini biasanya digunakan sebagai kerangka teknik lukis underpainting. Ditilik dari sisi lain, teknik Glazing juga dapat diimplementasikan terhadap lukisan yang memiliki daya kontras tinggi. Namun Anda juga harus tetap memperhatikan, bahwa Glazing ini akan meminimalisir tone terang pada bagian highlight, jadi pada bagian tersebut diperlukan tambahan cat. 9. Scumbling Scumbling merupakan teknik dengan penggunaan kuas yang berfungsi sebagai penutup tekstur kanvas pada bagian yang menonjol. Adapun caranya adalah dengan memberikan sedikit cat pada kuas yang kering, baru setelah itu diusapkan pada bagian yang dituju. Alangkah baiknya jika pengolesannya dilakukan secara melayang, agar tidak semua bagian tekstur yang kena. 10. Impasto Untuk teknik melukis yang berikutnya ada teknik Impasto, dimana teknik lukis yang satu ini menggunakan cata dengan warna pekat agar dapat menghasilkan 3 dimensi atau marka kuas yang kontras. Pada saat awal kemunculannya, teknik ini biasanya dilakukan setelah tahap underpainting selesai. 11. Sgraffito Sgraffito merupakan sebuah teknik dalam melukis yang dalam penerapannya dengan menutupi seluruh permukaan yang terang menggunakan cat gelap, lalu setelah itu dikorek lagi menggunakan bagian pangkal kuas, bisa juga dengan menggunakan pisau lukis. Tujuan dari hal ini agar dapat menghadirkan kembali bagian terang yang sudah tertutupi sebelumnya. Pada umumnya, teknik ini digunakan saat pen-detail highlight rambut yang sulit dijangkau untuk jenis kuas apapun. 12. Dabbing Dabbing merupakan salah satu teknik lukis yang menggunakan marka kuas dengan pemberian cat dengan cara sedikit demi sedikit pada lukisan yang sedang dibuat susunan marka. Contoh, marka 1 berwarna merah sedangkan marka 2 berwarna kuning. Apabila dibuat dalam jumlah yang banyak, maka akan menghasilkan warna seperti warna orange. 13. Washing Biasanya teknik Washing ini digunakan saat menulis pada media kertas, penerapannya dengan menggunakan cat air yang jumlah kandungan pengencernya lebih banyak dibandingkan cat itu sendiri, sehingga menampilkan kesan yang tampak lebih transparan. Namu, teknik Washing ini kurang cocok jika diaplikasikan pada saat melukis dengan menggunakan media akrilik, karena akan berdampak dengan berkurangnya daya rekat. Tidak hanya itu, teknik ini akan meninggalkan warna lebih pekat pada bagian tepian watercolor. 14. Splatter Splatter merupakan teknik yang dilakukan dengan mencipratkan cat pada permukaan lukisan yang dibuat dengan canvas. Umumnya, teknik yang satu ini digunakan untuk lukisan abstrak. Agar hasil dari penggunaannya lebih maksimal, biasanya seniman akan menggunakan sikat gigi bekas yang dijadikan sebagai alat untuk menggunakannya. 15. Dripping Dripping merupakan teknik melukis yang dilakukan dengan cara meneteskan cat langsung pada media lukis. Hasil yang diciptakan dari proses penetesan tersebut akan bergantung dengan ketinggian tempat penetasan. Khusus pada media kanvas, langsung bisa diteteskan agar dapat menciptakan efek seperti air mata. Ada hal yang potensinya akan sangat berpengaruh pada hasil dari teknik Dripping ini yaitu, tingkat kekentalan cat. Maka dari itu, sebaiknya pahami terlebih dahulu komponen-komponen yang ada sebelum menggunakan teknik ini. Teknik Seni Lukis Secara Garis Besar Sumber gambar Dari setiap seniman memang diwajibkan untuk memahami istilah, cara kerja, juga manfaat yang diberikan oleh penerapan teknik melukis ini, demi menghasilkan lukisan yang maksimal. Begitu juga, setiap seniman pasti memiliki ciri khas dan karakteristiknya sendiri dalam pola dan gaya yang ia lukis, termasuk juga teknik yang dipakai. Nah, di bawah ini merupakan beberapa teknik dalam seni lukis secara umum 1. Teknik Aquarel Untuk yang pertama ada teknik Aquarel. Yang mana teknik ini dilakukan dengan memakai cat air dan kuas, lanjut dengan disapukan secara perlahan sehingga terlihat transparan. Teknik ini dapat mengkombinasikan berbagai macam warna sesuai dengan kehendak seniman. Teknik aquarel merupakan salah satu teknik melukis yang cukup mudah dipraktekan. Mengapa demikian? Yuk, simak artikel selengkapnya tentang teknik aquarel ini. 2. Teknik Plakat Selanjutnya ada teknik Plakat. Teknik ini dilakukan dengan cara mengoleskannya secara tebal, sehingga dapat menghasilkan warna yang padat dan tebal. Umumnya, teknik Plakat ini memakai cat poster, cat akrilik, ataupun cat minyak. Mayoritas yang menggunakan teknik ini adalah maestro yang profesional. Jika Anda masih kurang jelas? Anda bisa baca artikel selengkapnya tentang teknik plakat ini. 3. Teknik Spray Umumnya, teknik yang satu ini menggunakan cat berbahan cair, dengan memanfaatkan alat yang bernama Sprayer. `Banyak dari para seniman senior yang sering menerapkan teknik ini untuk menciptakan hasil karya reklame visual. 4. Teknik Pointilis Sesuai dengan namanya, teknik yang berikutnya ini dijalankan dengan cara membuat unsur titik-titik pada media lukis dengan menggunakan kuas. Diperlukan tingkat kesabaran yang tinggi agar dapat menyelesaikan sebuah objek lukisan dengan baik. Jika Anda penasaran dengan teknik pointilis secara lengkapnya, mulai dari pengertian sampai contohnya. Mari baca artikel teknik pointilis ini. 5. Teknik Tempera Penerapan teknik ini diaplikasikan pada dinding atau tembok, terutama pada saat dinding dan tembok masih dalam keadaan basah, sehingga dari cat yang disapukan dapat menyatu dengan tekstur permukaan dinding. Lukisan yang ini juga dikenal dengan nama Mural. 6. Teknik Kolase Kolase merupakan teknik komposisi artistik yang dibuat menggunakan berbagai bahan, seperti kertas, logam, kayu, kain, kaca, juga dari bahan yang lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi yang penerapannya menggunakan berbagai macam panduan bahan. 7. Teknik Mozaik Seringkali kita menemukan teknik Mozaik ini di dinding, juga lantai hingga langit-langit kamar / rumah. Ide yang biasa muncul adalah mulai dari yang abstrak hingga realis. Proses pengerjaannya biasanya dengan menempelkan benda-benda seperti batu, pecahan kaca berwarna juga lain sebagainya. Karya yang seperti ini banyak ditemukan di negara India, Tiongkok maupun Mesir. 8. Teknik Campuran Teknik yang terakhir ini adalah perpaduan antara teknik dengan menggunakan kuas kering dan basah, seperti yang sudah dijelaskan tadi di atas. Dengan menggunakan teknik ini, maka kita akan bisa menutupi hasil lukisan yang terlalu kering dengan cat basah, begitu pula sebaliknya. Demikianlah, beberapa ulasan singkat dari kami kali ini mengenai teknik melukis beserta penjelasan dan gambar. Semoga ulasan tadi di atas bisa memberi manfaat bagi Anda yang hendak memulai dan bercita-cita menjadi seorang maestro seni lukis. Sekian dari kami, terimakasih. 3Animasi Komputer. Sesuai dengan namanya, animasi ini secara keseluruhan dikerjakan dengan menggunakan komputer. Dari pembuatan karakter, mengatur gerakkan “pemain” dan kamera, pemberian suara, serta special . 371 4 33 230 484 382 449 318